Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Kapsul

1. Pengertian Kapsul     Menurut Dirjen POM (1979), kapsul adalah sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak. Sedangkan menurut Ansel (2005), kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, dimana satu macam obat atau lebih dan/ atau bahan inert lainnya yang dimasukkan ke dalam cangkang atau wadah kecil yang dapat larut dalam air. 2. Macam-macam Kapsul Macam-macam kapsul menurut Anief (1986), yaitu: 1. Kapsul gelatin keras Kapsul gelatin keras merupakan kapsul yang mengandung gelatin, gula, dan air. Kapsul dengan tutup diberi warna-warna. Diberi tambahan warna adalah untuk dapat menarik dan dibedakan warnanya. Menurut besarnya, kapsul diberi nomor urut dari besar ke kecil sebagai berikut: No. 000; 00; 0; 1; 2; 3. Kapsul harus disimpan dalam wadah gelas yang tertutup kedap, terlindung dari debu, kelembaban dan temperatur yang ekstrim (panas). 2. Kapsul cangkang lunak Kapsul lunak merupakan kapsul yang tertutup dan diberi warna macam-macam. Perbeda...

Ampul dan Vial

     Steril adalah keadaan suatu zat yang bebas dari mikroba hidup, baik yang patogen (menimbulkan penyakit) maupun apotogen atau nonpatogen (tidak menimbulkan penyakit), baik dalam bentuk vegetatif (siap untuk berkembang biak) maupun dalam bentuk spora (dalam keadaan statis tidak dapat berkembang biak, tetapi melindungi diri dengan lapisan pelindung yang kuat).      Tidak semua mikroba dapat merugikan, misalnya mikroba yang terdapat dalam usus yang dapat membusukkan sisa makanan yang tidak terserap oleh tubuh. Mikroba patogen misalnya Salmonella thyposa yang menyebabkan penyakit tifus dan E. Coli yang menyebabkan sakit perut.      Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang atau benda menadi steril. Sanitasi adalaha suatu proses untuk membuat lingkungan menjadi sehat (Syamsuni. 2007: 181) Sediaan steril adalah bentuk sediaan obat dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari mikroorganisme hidup. Pada prinsipnya, yang termasuk sediaa...

Infus

1.Pengertian infus    Menurut  Dirjen POM (1979) RPS (1990), Scoville’s (1957) infuse adalah  sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah yang disuntikkan langsung kedalam vena dalam volume relatif banyak yang dikemas dalam wadah kapasitas 100-1000 ml yang digunakan untuk memperbaiki gangguan elektrolit cairan tubuh yang serius yang menyediakan nutrisi dasar dan digunakan sebagai pembawa untuk bahan-bahan obat 2.Syarat-syarat parenteral volume besar menurut  Dirjen POM (1979, RPS (1990) yaitu : a.Steril b.Bebas Pirogen c.Bebas dari bahan pertikulat jernih, karena dapat menyebabkan emboli. d.Dikemas dalam wadah dosis tunggal e.Tidak mengadung bahan baktersid karena volume cairan terlalu besar. f.Isotonis dan isohidris 3.Definisi Pirogen menurut Ansel(1989), RPS (1990), Scoville’s (1957) yaitu :    Pirogen (bakteri endotoksin) adalah produk metabolit dari pertumbuhan mikroorganisme yang larut air, bahan panas, yang menimbulkan demam ketika d...

sediaan cair

A.Pengertian Sediaan Cair    Sediaan cair atau potio adalah obat minum dengan penggunaan secara oral yang berupa sirup, larutan suspensi, atau emulsi. B.Pembagian Sediaan Cair 1.Larutan (Solutions)   Menurut Dirjen POM (1995) solutions atau larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Larutan biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk lainnya. Misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang caling bercampur (FI ed IV). Contoh dari larutan antara lain, Larutan penyegar cap kaki tiga dan Iodine povidon solution. Larutan dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain : a.Berdasarkan cara penggunaannya : •Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven ai...

Tablet

1. Pengertian tablet a. Menurut Ansel (2008) tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai b. Menurut Dom Martin (1971) tablet adalah bentuk sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi yang sesuai c. Menurut Parrots (1971) tablet kempa adalah suatu unit bentuk sediaan yang disiapkan dengan mengempa granul bahan obat dibawah ratusan kg/cm2 menjadi bentuk lainnya dengan punch dan die. d. Menurut R. Voight (1995) tablet adalah suatu obat dengan takaran tunggal. e. Menurut Dirjen POM (1979) tablet adalah sediaan padat kempa dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaanya rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. f. Menurut Dirjen POM (1995) tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. g. Menurut Lachman (1994) tablet adalah bentuk sediaan...

Tetes Mata

A.    Pengertian a.   Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunakan dengan cara meneteskan obat obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata b.   Larutan mata merupakan obat yang dimasukkan   ke dalam mata harus diformulasi dan disiapkan dengan pertimbangan yang diberikan untuk tonisitas, pH, stabilitas, viskositas dan sterilisasi (Parrot; 1971) c.   Larutan untuk mata adalah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk dimasukkan kedalam mata. Selain steril preparat tersebut memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap faktor-faktor farmasi seperti kebutuhan bahan antimikroba, isotonisitas, dapar, viskositas dan pengemasan yang cocok (Ansel; 1989) B.    Syarat-syarat-syarat tetes mata 1.   Syarat-syarat tetes mata menurut scovile’s (1969) yaitu : a.   Ketelitian dan kebersihan dalam penyiapan larutan b.   Sterilitas akhir dari colyrium dan kehadiran bahan antimikroba y...